Kurikulum PKBM Mutiara Shahabat

PKBM Mutiara Shahabat memiliki 4 (empat) pilar :

  1. Akhlakul Karimah

Lembaga yang menyelenggarakan program tahfidzul quran dan ulumuddin, Program ini dilaksanakan dalam waktu 6 tahun.

Di Lembaga ini tidak seluruh isi buku pelajaran, karena waktu yang begitu singkat maka akan dipilih materi-materi yang benar-benar praktis, artinya materi yang hanya sekedar pengetahuan sementara belum diajarkan.

Kebanyakan Lembaga/Lembaga ataupun lembaga pendidikan yang ada hanya bisa mengajarkan banyak hal untuk diketahui para warga belajarnya, sementara Lembaga tadi tidak mampu membangun kesadaran warga belajarnya untuk mau melakukan apa yang dia ketahui itu sebagai bagian dari kehidupannya.

Sehingga warga belajar hanya tumbuh menjadi “Mahluk Knowing”

Mereka mengetahui bahwa ada keutamaan ketika mendapatkan takbiratul ihrom bersama imam tapi tetap saja sering masbuk, mereka mengetahui tempat sampah adalah untuk membuang sampah tapi mereka tetap membuang sampah sembarangan.

Ciri-ciri Lembaga semacam ini biasanya memiliki banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan pada warga belajarnya, hingga tak jarang membuat para warga belajarnya stress dan Lembaga jadi tempat yang menakutkan, segala macam di ajarkan dan banyak hal yang di ujikan, tetapi tak satupun dari warga belajar yang menerapkannya setelah ujian dilakukan. Ya… karena ujiannyapun hanya sekedar tahu saja “Knowing”.

Sementara Pada jaman Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam sistem pendidikan benar-benar di arahkan untuk mencetak manusia-manusia yang tidak hanya tahu apa yang benar akan tetapi mereka juga mau melakukan apa yang benar sebagai bagian dari kehidupannya. Sekali lagi mereka tidak hanya tahu, malainkan mereka juga mau menerapkan ilmu yang diketahuinya dalam keseharian kehidupan mereka.

Jadi metode pembelajaran di Lembaga ini tidak hanya menekankan aspek teori, namun juga aspek praktik, sehingga ajaran islam benar-benar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek Praktik yang sangat ditekankan di Lembaga ini adalah penerapan adab sehari-hari, sebagaimana yang diwasiatkan oleh para ulama diantaranya :

Imam Malik Rahimahullah mengatakan kepada seorang pemuda Quraisy :           “ Wahai Anak saudaraku belajarlah tentang adab sebelum engkau belajar ilmu” (Hilyatul Auliya’ 6/330 oleh Abu Nu’aim)

Malik ibn Anas Rahimahullah menceritakan bahwa ibunya dahulu mengatakan kepadanya : “Pergilah kamu kepada Rabi’ah dan pelajari tentang adabnya sebelum mempelajarinya ilmunya” (Tanwirul Hawalik Syarah al-Muwaththa’ lil Imam Malik hal 164 oleh as Suyuthi)

Ibnul Mubarok Rahimahullah mengatakan bahwa Mukhallid ibn al Husain telah berkata kapadaku : Kami mendalami seputar adab itu lebih kami butuhkan daripada sekedar banyak menghafal Hadits (al Jami’ li Aklaqir Rawi wa Adabis Sami’ hal 180 oleh al Khathib al Baghdadi)

Dari hal tersebut di atas maka di Lembaga ini sistem evaluasi Pembelajaranya tidak hanya berbentuk lisan, dan tulisan saja, namun juga dengan lembar pengamatan karena islam adalah agama praktek (amal)

2. Falsafah ilmu Pengetahuan

Disamping belajar ilmu-ilmu agama, diLembaga ini diajarkan ilmu pengetahuan umum yang di UN kanmeliputi Matematika, bahasa Indonesia, IPA,  yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam dan diajarkan tidak hanya secara teori saja, melainkan dengan metode praktik. Kenapa di Lembaga ini diajarkan materi pengetahuan umum? Ya karena umat islam sangat membutuhkan orang sholih yang ahli di bidangnya masing-masing. Ada orang sholih yang juga dokter, ada orang sholih yang juga ahli pertanian, ada orang sholih yang ahli pendidikan. Jadi warga belajar mendapatkan ijazah dari pemerintah (lembaga PKBM) yang dapat dijadikan syarat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

  1. Leadership

Kita semua adalah pemimpin maka ilmu kepemimpinan adalah hal yang harus dipelajari oleh santri. Islam adalah agama yang menaruh perhatian terhadap kerjasama (amal jama’i) karena banyak hal yang bisa diraih dengan kerjasama. Untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan semangat kerjasama maka perlu dibuat program terhadap santri. Metode yang digunakan adalah dengan olahraga  berupa berenang, memanah, dan permainan untuk meningkatkan kerja sama.

  1. Enterpreneurship

Sejak muda, sebelum diangkat menjadi Nabi, Rosulullah Shalallahi Alaihi Wassalam adalah seorang enterpreuner. Hal ini terlupa disebagian lembaga pendidikan termasuk Lembaga. Untuk itu, di Pesantren ini santri dibekali dengan kewirausahaan agar kelak setelah lulus nanti ia akan menjadi da’i, mu’alim yang mandiri dan dapat membangun ekonomi umat.

Materi Pelajaran

Materi Pelajaran yang diterima oleh peserta didik pada tingkat setara SD adalah :

  • Mapel Pokok dan Mulok Wajib USBN
  • Program Tamhid (Iqra’) dan Tahfidz (target 5 juz, selama 6th pendidikan).
  • Hafalan Hadits Arbain Nawawi.
  • Dzikir pagi dan petang.
  • Doa-doa Harian.
  • Program Bahasa Arab.
  • Outing Class (Outbond, renang, karya wisata).
  • Pembiasaan sholat berjamaah.
  • Life skill (Program ketrampilan).

Waktu belajar

Di program pendidikan setara SD PKBM Mutiara Shahabat sebagian besar waktu belajar memang dialokasikan untuk pelajaran Diniyah seperti Al Qur’an, Hadits, Hafalan do’a, Aqidah, Fiqih, Sirah, dan baca-tulis Bahasa Arab karena memang fokus pendidikan PKBM adalah pelajaran-pelajaran tersebut. Khusus pelajaran Al Qur’an dilaksanakan pada pagi hari di awal waktu belajar.

Kemudian pelajaran umum yang biasa didapat pada sekolah reguler juga diajarkan dengan pembagian waktu yang disesuaikan dengan rumusan kurikulum PKBM.

Untuk waktu pelajaran olahraga, waktu standar yang disediakan adalah 2 jam setiap pekan, dengan dispensasi untuk pelajaran berenang dengan waktu maksimal 3 jam.

PKBM Mutiara Shahabat menerapkan 5 hari waktu belajar utama yaitu mulai hari Senin hingga hari jum’at

Dengan rentang waktu belajar antara pukul 07:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB, Khusus hari Jumat sampai pukul 11.00 WIB.